24 Years, I Life . . (Part 2)
Blog ini adalah sambungan dari blog "24 Years, I Life . . (Part 1)", jadi buat kalian yang belum baca part 1-nya bisa kalian cek diblog-ku yaaa 💛.
Akhir-akhir ini aku lagi suka baca-baca resep masakan baru, ternyata kalo sekalinya coba masak terus enak, jadi pengen masak terus yaa.. Kalian gitu ga sih ? 😅 Oke, kita beralih kepembahasan lain sepertinya harus ada satu blog khusus untuk pembahasan masak-memasak haha.
Untuk 24 tahun ini, benar-benar perjalanan yang cukup memberikan banyak pelajaran untuk hidup. Salah-satunya belajar untuk mengalah pada realita kehidupan, bersabar pada ujian, dan menyerah pada penyesalan. Pertama mengalah pada realita kehidupan, mengalah bukan artinya kita harus pasrah pada kehidupan, namun kita mengalah untuk sesuatu yang telah kita usahakan namun ternyata apa yang telah kita usahakan bukanlah yang terbaik untuk kita. Diawal pasti akan ada keluh-kesah, namun nggak seharusnya kita berkeluh-kesah terlalu lama. Mengalah pada realita kehidupan akan terasa mudah saat kita banyak bersyukur. Kita banyak mengeluh karena kita terlalu fokus pada satu kegagalan, padahal banyak sekali keberhasilan yang sudah kita temui.
Kedua adalah bersabar pada ujian, kalau ini sepertinya kita semua sudah paham yaaa. Aku pun terkadang masih susah untuk bersabar, biasanya aku punya cara sendiri untuk melatih kesabaranku yaitu dengan cara percaya diri. Tanamkan pada diri kita bahwa setiap ujian pasti ada cara penyelesaiannya. Tidak ada didunia ini yang tidak memiliki jalan keluar, dan setiap orang selalu ada ujiannya masing-masing. Tanamkan suatu yang baik pada diri kita bahwa kita tidak pernah sendiri. Dan kita kuat, kita bisa ! Meskipun terkadang sulit untuk melatih pemikiran yang seperti itu. Terkadang menangis itu perlu. Mengeluarkan semua apa yang kita keluhkan, rasa capek, ataupun rasa sedih dengan menangis itu lega rasanya. Sesaat memang terasa berlebihan, namun itu sangat ampuh menghilangkan rasa sedih dihati kita. Tapi ingat, jangan berlarut-larut yaaa. Ga ada gunanya haha 😁.
Ketiga, menyerah pada penyesalan. Kita harus move on, kita serahkan semua penyesalan kepada masa lalu. Sekarang hanya ada masa kini dan masa depan. Apapun penyesalan itu, jangan pernah musuhi penyesalanmu. Adanya penyesalan itu, menjadikan adanya kamu yang sekarang. Kita harus selalu menjadikan penyesalan sebagai pembelajaran agar tidak pernah mengulang penyesalan yang sama💛.
Dan 24 tahunku terasa sangat panjang sekali, aku berterima kasih sekali kepada 24 tahunku yang memberikan semua rasa padaku. Senang, sedih, tawa, maupun duka. Mengajarkan banyak hal dan memberikan segala hal. Untuk tahun-tahunku berikutnya, aku berharap aku semakin kuat, semakin semangat, semakin percaya pada diriku sendiri. Aku akan selalu terus berusaha menjadi dewasa yang baik, baik kepada Allah, baik kepada keluarga, dan baik pada dunia. Aku akan belajar bersabar lagi, terus bersabar, dan selalu bersabar untuk semua yang tak sejalan dengan inginku. Aku akan selalu belajar berdamai dengan dunia. Ya berdamai, berdamai untuk menyelesaikan kesedihan. Selalu ingat, bahagia akan terasa hampa tanpa rasa sedih. Nggak apa-apa setelah badai nggak ada pelangi, namun setelah badai akan selalu ada hal indah lainnya selain pelangi.
Sekian dari blog 24 Years, I Life ini, semoga tulisanku bisa menjadi semangat untuk semua teman-teman pembacaku. Dan terima kasihhh telah jadi pembaca diary online-ku ini. Sampai berjumpa di blog-ku selanjutnyaaaa 💛.
Jangan Lupa Bahagia 💛 |
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus