24 years, I Life . . . (Part I)
Pagi ini, kebetulan hari liburku dan seperti biasa melakukan rutinitasku setiap pagi. Setiap pagi setelah bangun tidur, mengecek handphone mungkin ada sesuatu yang aku lewatkan tadi malam. Mulai dari mengecek whatsapp, Instagram, dan Twitter. Oh ada yang tertinggal, aku juga mengecek youtube "video apa lagi yang bisa aku tonton hari ini" dan membuka akun Netflix-ku, mengecek film-film yang belum selesai aku tonton. Dan diakhiri dengan membalas chat masuk di whatsapp atau direct message instagram yang belum sempat aku balas tadi malam, atau yang sudah aku tinggal tidur.
Akhir-akhir ini, aku sangat rindu menulis blog yang dibuat hanya untuk menjadi diary onlineku ini. Banyak kata-kata yang sudah berkumpul dikepalaku, meronta untuk dituliskan diblog ini, tapi seperti biasa saat aku buka blog-ku, aku bahkan bingung apa yang harus aku tulis 😓. Mungkin butuh beberapa hari untuk menyelesaikan satu blog ini. Okey, kita mulai saja ditopik kali ini, dan yaa 24 years, I life . .
Dimulai dari sarapan rotiku dengan olesan susu kental manis diatasnya dan jangan lupa untuk minum air putih yang banyak dipagi ini, aku buka aplikasi youtube dan ku mainkan video musik yang sudah ku susun daftar playlistnya dan akhirnya aku buka laptopku dan menulis blogku ini.
Dua bulan terakhir, aku banyak memikirkan "sedang apa aku ?" "apa yang sebenarnya aku inginkan?" "apa pencapaian-ku?" "apa yang ingin aku capai ?" tapi yang paling penting, apa pencapaianku ?
Sebelum kepencapaianku, aku ingin membahas apa yang ingin aku capai terlebih dahulu. Impian terbesarku sama seperti kebanyakan orang, ingin sukses. Tapi sukses seperti apa, sukses yang bagaimana yang akan aku katakan sukses. Sukses dalam Agamaku, Sukses dalam Keluargaku, Sukses dalam Diriku, dan Sukses dalam Hubunganku. Dan setiap orang pasti ingin dan akan seperti itu.
Salah satu pencapaian hidupku adalah aku sudah menyelesaikan sekolahku sampai sarjana dan bekerja. Meskipun pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang tetap, tapi Alhamdulillah aku bersyukur diberi Allah kesempatan bekerja ditempat kerjaku saat ini. Ditempat ini aku banyak belajar, banyak belajar memahami orang lain, banyak belajar mengatur keuanganku, banyak belajar dari orang-orang yang aku temui. Yaa, tempat kerjaku Alhamdulillah sekali, meskipun tidak bergaji besar tapi banyak keuntungan disini. Seenak-enaknya tempat kerja, pasti ada ga enaknya dong. Apalagi ditempat bekerjaku adalah tempat yang mayoritasnya adalah laki-laki, yang hanya beberapa saja wanitanya. But that's okay, It's a Challenge and I sure can beat it. Apalah arti kesenangan apabila tak ada kesusahan didalamnya, kan. Sudah setahun aku bekerja disini, dan banyak sekali pengalaman yang aku ambil, bukan hanya pengalaman bekerja tapi juga pengalaman hidup sebagai manusia. Aku bekerja jauh dari keluargaku, disini sejak saat aku bekerja dalam setahun saja banyak sekali kesenangan, kesusahan. Contohnya saja aku dalam setahun bisa merasakan cinta dan putus cinta. Tapi itu hanya masalah cinta, dalam hitungan hari aku bisa mengatasinya, itu hanya masalah sepele, sedihnya tak seberapa yaa paling seminggu, okey paling lama sebulan, setelah itu aku langsung paham, yaa dia bukan yang terbaik untukku.
Dan contoh lainnya, dalam setahun ini aku merasakan enaknya bekerja dan tiba-tiba perusahaan terkena dampak dari corona virus. Saat itu aku sedih, aku bingung, aku takut jika harus menjadi seorang pengangguran. Teman-temanku bekerja, sedangkan aku akan terkena dampak corona ini. Itulah yang aku pikirkan saat itu. Tapi itu, "saat itu". Astaghfirullah, aku meragukan Allah. Maafkan aku ya Allah. Aku bahkan meragukan rezekiku, padahal semuanya dari-Mu. Bahkan disaat seperti itu Allah tetap memberikanku berlimpah rezeki dan aku tetap bertahan bekerja disini. Bekerja disini, aku banyak sekali mendapatkan keluarga baru. Keluarga yang merawatku disini, meskipun kita tak bisa saling membantu saat perusahaan terkena dampak corona virus, tapi disini kita saling menguatkan satu sama lain.
Selama aku bekerja disini, banyak perubahan yang terjadi pada diriku. Salah satunya, dengan makanan yang awalnya aku pilih-pilih dan sekarang terasa semua bisa aku makan. Aku masih ingat saat aku makan telur dadar dengan daun bawang, aku bahkan tidak menyentuhnya sedikitpun. Tapi saat ini aku makan aja, "dari pada mubazir" itu pikirku. Bukan hanya itu saja, telur setengah matang. Aghhh, aku sangat sangat tidak menyukai itu. Dan suatu hari aku masak mie dengan telur rebus, ternyata telurnya belum sepenuhnya matang, dan yaaa aku makan telur dengan mie itu. Dan banyak lagi, tapi meskipun aku makan makanan yang tak aku sukai, aku tetap menghindarinya tapi tidak dengan cara membuangnya. Intinya diriku mencoba Belajar Menerima atau Ikhlas dan Belajar Menghargai. Yaa aku menerima diriku yang meskipun tidak enak rasanya dimulut saat memakannya tapi aku ikhlas dan aku menghargai aku bekerja untuk dapat membeli makanan itu.
Contoh lainnya, aku belajar memasak. Saat aku kuliah aku juga pernah masak, tapi ada yang bilang kalo masakanku ga enak, saat itu juga aku ga pernah coba masak lagi. Segampang itu menyerah, heiiii anak mudaaa haha😆. No No No, itu dulu guys. Dan sekarang aku bahkan ga ngeluh saat harus bangun pagi, harus memasak untuk bekal makan siangku. Tunggu, aku belum serajin itu, ya ada saat-saat tertentu aku sangat malas untuk memasak. Tapi, yang aku ambil intinya adalah aku tetap berusaha belajar. Tidak semudah itu lagi aku menyerah dengan keadaanku. Semua orang itu bisa masak, tapi mau atau ngga itu pilihan. Sekarang aku paham, ga ada orang yang ga bisa, hanya saja malas. Buat temen-temen yang belum bisa masak, ayo kita sama-sama belajar, semua itu ada tekniknya 😁. Aku juga belum bisa masak seenak itu, tapi masih bisalah dimakan buat diriku sendiri haha. Ayoo kita semangat belajar !
Okey kayaknya kepanjangan aku curhat haha, untuk "24 years, I Life" aku bakal bikin 2 part karena disini aku mau curhatin diriku sendiri jadi agak panjang banget 😁. Aku bikin ini sebagai penyemangat hidupku aja sebenernya haha. Okey guys byeeee, see you in part 2 💛
wah panjang banget ternyata ya, curhatnya haha
BalasHapusSemangat buat kamu, yang lagi mempersiapkan diri juga buat keluarga kecilmu..
BalasHapus